Beranda Advetorial IAIN Metro Adakan Kuliah Umum Santri Siaga Bela Negara

IAIN Metro Adakan Kuliah Umum Santri Siaga Bela Negara

233
BERBAGI

Foto : Rektor IAIN Metro Prof Dr Siti Nurjanah,P.IA, Warek I Prof. DR. Suhairi, SAg, MH., Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy dan Kolonel ARM Wahyu Jati P ( Analisis Madya Bidang Budaya Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan RI), Kasdim 0411/KM, Mayor Inf Wawan Cahya Gunawan,S.H., Kabag Ops Polres Metro, Pengasuh Ponpes Mitra IAIN Metro.


Time7Newssm.com, Kota Metro.

Kasubdit Lindik Ditbelneg Ditjen Pothan Kemhan Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy, menegaskan Bela Negara bukan hanya tanggung jawab TNI-POLRI, Bela Negara adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara Indonesia sesuai dengan pasal 27 dan 30 pada Undang-Undang Dasar 1945.

Hal ini dikatakan Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy saat diwawancarai time7newss.com, usai mengisi materi Kuliah Umum Santri Siaga Bela Negara mengangkat tema “Jihad Santri Jayakan Negeri” bertempat di Gedung Serbaguna Raden Inten Kampus IAIN Metro, Kamis (19/10/2023).

Dalam rangka Hari Santri Nasional 2023, kami diundang IAIN Metro untuk mengisi kegiatan sosialisasi pembekalan bela negara. Kita tegaskan Bela Negara bukan berarti itu milik TNI-POLRI saja, Bela Negara ini adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara Indonesia sesuai dengan pasal 27 dan 30 pada undang-undang Dasar 45,” ucap Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy.

 

Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy, (Analisis Madya Bidang Budaya Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan RI)

 

Kolonel Marinir Rachmat menyebutkan masih ada pemikiran dibenak adik-adik mahasiswa Bela Negara itu adalah urusan TNI atau Polri.

Bela Negara itu bukan berarti harus angkat senjata, Bela Negara bisa laksanakan sesuai dengan profesinya masing-masing dan hal ini yang disampaikan agar adik-adik mahasiswa bisa memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar bela negara dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ditjen Pothan Kemhan RI menyampaikan harus mewaspadai adanya kemajuan teknologi seperti internet dan media sosial.

Ancaman itu bukan hanya ancaman militer saja tetapi juga non militer yang berdimensi pada ideologi politik sosial ekonomi dan budaya,” terang Kolonel Rachmat.

Kita sampaikan kepada mahasiswa IAIN Metro bahwa ancaman itu sudah berada di tengah-tengah mereka, ini yang harus kita waspadai terutama pada kemajuan teknologi dalam hal contohnya menggunakan internet media sosial, apabila kita tidak hati-hati itu juga bisa menjadi suatu ancaman non militer,” ungkapnya.

 

Kolonel ARM Wahyu Jati P ( Analisis Madya Bidang Budaya Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan RI) saat memberikan materi Kuliah Umum Santri Siaga Bela Negara.

 

Kasubdit Lindik Ditbelneg Ditjen Pothan Kemhan Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy, mengapresiasi antusias peserta Kuliah Umum Santri Siaga Bela Negara tersebut yang diikuti oleh 250 peserta dari berbagai prodi IAIN Metro.

Kesan dan pesan kami, tentunya kami apresiasi mereka sangat antusias dengan banyak bertanya dan saya juga melihat mahasiswa punya keberanian yang bagus, rasa ingin tahu nya juga terbukti dengan banyak pertanyaan“.

Pembekalan Bela Negara ini mudah-mudahan menjadi lebih baik tertanam dipikiran mereka dan mereka dijadikan kader contoh figur baik dalam lingkungan, baik dirumah ataupun di kampus,” jelas Kolonel Marinir Rachmat.

 

Rektor IAIN Metro Prof Dr Hj Siti Nurjanah,M.Ag,PIA

 

Ditempat yang sama, Rektor IAIN Metro Prof Dr Hj Siti Nurjanah,M.Ag,PIA kepada media time7newss.com, Ia menyebutkan Kuliah Umum Santri Siaga Bela Negara ini adalah rangkaian acara yang dilaksanakan oleh IAIN Metro dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023.

Kuliah Umum Santri Siaga Bela Negara dengan jargon ataupun tema yang diberikan oleh kementerian agama yaitu” Jihad Santri Jayakan Negeri”, tema ini menginspirasi kita semua sehingga kami panitia, pimpinan dan peserta bersepakat untuk mengambil salah satu tema ini dan kemudian memberikan pemahaman terkait dengan bela negara,” ucapnya.

Alhamdulillah, Kami mengundang dan menghadirkan Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy dan Kolonel ARM Wahyu Jati P ( Analisis Madya Bidang Budaya Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan RI) yang khusus melaksanakan potensi pertahanan Bela Negara yang memberikan inspirasi bagi mahasiswa karena bela negara itu bukan angkat senjata dan bukan hanya tugas TNI Polri, tapi tugas kita semua sesuai dengan potensi yang dimilikinya,” paparnya.

Adapun potensi pertahanan tersebut,
Prof Dr Hj Siti Nurjanah,M.Ag,PIA berujar, Mahasiswa betul-betul menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa beretika bermartabat, memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat.

Kemudian sebagai Aparatur Sipil Negara di Kota Metro, Siti Nurjanah menuturkan bahwa potensi yang dimilikinya juga harus dijalankan.

Menjalankan tugas-tugas pokok dan fungsinya itu berjalan dengan baik sehingga menjaga keamanan, menjaga ketertiban, menjaga perdamaian, baik itu perdamaian yang sifatnya internal maupun eksternal sehingga menurut saya, kegiatan ini sangat luar biasa karena banyak wawasan yang diberikan.

Mudah-mudahan kedepan dengan wawasan yang diberikan ini, memberikan pencerahan kepada kita semua untuk terus melakukan bela negara karena sesungguhnya bela negara itu menjadi hak dan kewajiban setiap warga negara,” jelasnya.

 

Rektor IAIN Metro Prof Dr Hj Siti Nurjanah,M.Ag,PIA

 

Masih disampaikan Prof Dr Hj Siti Nurjanah,M.Ag,PIA, IAIN Metro memiliki mitra pesantren mahasiswa tentunya kita memberikan pemahaman Bela Negara karena pesertanya adalah para santri yang ada di pesantren-pesantren Mitra tersebut.

Mudah-mudahan mereka semakin paham bahwa di pesantren itu tidak hanya belajar ilmu agama tapi belajar bagaimana mengetahui situasi dan kondisi, Komitmen kebangsaan kita harus betul-betul mencintai Indonesia sesungguhnya cinta Indonesia NKRI Harga Mati, 4 (Empat) Pilar kebangsaan Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.

Indikator beragama ini harus dipahami yaitu toleransi saling menghargai, anti kekerasan tidak mau menang sendiri tidak egois serta menghargai tradisi, Bela negara ini sesuai undang-undang dasar Republik Indonesia tahun 1945, tekad, sikap, perilaku dan tindakan, baik perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, kedaulatan wilayah serta keselamatan negara Indonesia,” jelasnya.

 

Wakil Rektor I Prof. DR. Suhairi, SAg, MH., Kasdim 0411/KM Mayor Inf Wawan Cahya Gunawan,S.H., Kapolres Metro diwakili Kabag Ops Polres Metro Kompol Zulkifli S.Pd, Dekan, Karyawan, Mahasiswa-mahasiswi dan Ponpes Mitra IAIN Metro.

 

Prof Dr Hj Siti Nurjanah,M.Ag,PIA menyebutkan IAIN Metro visinya adalah Sosio Tekno Entrepreneurship yang peduli dengan sosial dan peduli lingkungan dan juga paham dengan teknologi serta menjadi orang yang mandiri diartikan juga dalam bahasa arab yaitu rahmatan lil alamin jadi manusia yang berguna memberikan rahmat memberikan kasih sayang kepada sesama manusia kepada semua alam.

Ada satu hal yang sangat sinergi dengan bela negara ini, dimana Kementerian Agama sudah ada perpresnya tentang moderasi beragama dan ini digandeng dengan bela negara menjadi satu kesatuan yang sangat yang sangat apik dan kuat, bagaimana kita menjaga komitmen kebangsaan, menciptakan toleransi bagaimana kita menjadi orang yang anti kekerasan, juga mencintai budaya yang ada di Indonesia ini, bhinneka tunggal Ika,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut di ikuti sebanyak 250 peserta dari setiap prodi di IAIN Metro, sebagai narasumber pengisi materi yaitu Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy dan Kolonel ARM Wahyu Jati P ( Analisis Madya Bidang Budaya Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan RI) dihadiri Rektor IAIN Metro Prof Dr Hj Siti Nurjanah,M.Ag,PIA, Wakil Rektor I Prof. DR. Suhairi, SAg, MH., Kasdim 0411/KM Mayor Inf Wawan Cahya Gunawan,S.H., Kapolres Metro diwakili Kabag Ops Polres Metro Kompol Zulkifli S.Pd, Dekan, Karyawan, Mahasiswa-mahasiswi dan Ponpes Mitra IAIN Metro.

 

Time7Newss.com (ADV).