Foto : Wali Kota Metro Wahdi, Kadis PUTR, Kabag, Kabag pembangunan saat meninjau langsung proses pengerjaan perbaikan sejumlah infrastruktur khususnya jalan-jalan strategis yang ada di Bumi Sai Wawai.
Time7Newss.com, Kota Metro.
Wali Kota Metro dr.Wahdi mengungkapkan akan ada 94 titik jalan yang akan dirigid, hal ini tentunya sesuai dengan skala prioritas.
Hal ini disampaikan Wali Kota Metro Wahdi saat melakukan monitoring dan melihat langsung proses pengerjaannya di lapangan, pada sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Imam Bonjol, Jl.Sutan Syahrir dan Jl. FKPPI, Rabu (19/6/2024).
Pemerintah Kota Metro melalui Dinas PUTR terus mengebut pengerjaan perbaikan sejumlah infrastruktur khususnya jalan-jalan strategis yang ada di Bumi Sai Wawai memasuki pertengahan tahun 2024.
“Alhamdulillah beberapa titik, kurang lebih 94 titik jalan yang kedepan akan dirigid sesuai dengan skala prioritas dan tentu teknokratiknya, seperti Jl. Sutan Syahrir dan Jl. WR.Supratman,” ujarnya.
Menurut Wahdi, rigid ini dilakukan, mengingat ketebalannya mencapai 40 cm tentunya akan jauh lebih tahan lama dibanding jalan aspal karena dapat menahan beban angkutan hingga 40 ton.
“Kalau perigidan itu dengan ketebalan hampir 40 cm maka dia cukup menahan beban sampai 40 ton. Asal betul-betul dikerjakan sesuai dengan dokumen dan spesifikasinya, maka akan awet dan ketahanannya bisa sampai 10 tahun,” tuturnya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa dari 10 jalan strategis yang dikerjakan, ada 4 ruas jalan yang sudah selesai dikerjakan.
“Dari hasil laporan 10 ruas jalan strategis yang sudah selesai diperbaiki ada 4 ruas jalan. Kemudian, ruas jalan lainnya sudah dalam proses pengerjaan. Insyaallah di awal Agustus sudah selesai semua dan masyarakat bisa menikmati itu,” ungkapnya.
Wahdi juga berharap pembangunan yang dilakukan dapat didukung oleh semua pihak, baik eksekutif, legislatif maupun seluruh lapisan masyarakat.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas PUTR Kota Metro, Robby Kurniawan Saputra, mengungkapkan adanya 3 jalan utama yang ditekankan oleh Wali Kota Metro untuk segera dilakukan dengan metode rigid, yaitu Jl.Sultan Syahril, Jl.WR Supratman dan Jl. Kacapiring.
“Bisa kita ilustrasikan dengan anggaran Rp.200 juta kita hanya mendapatkan hasil dengan panjang 50 meter lebar 6 meter dan ketebalan 37 cm. Tapi, insyaallah itu akan sangat berkualitas,” terangnya.
Rigid prioritas yang dilakukan pemerintah juga ditentukan berdasarkan tonase berat kendaraan LHR (Laju Harian Rata-rata) yang melawati ruas tersebut.
“Rigid beton itu harga satuannya mahal, makanya kita pemerintah menerapkan di ruas-ruas itu kita selektif. Kalau ruas jalan itu muatan tonasenya dilewati oleh kendaraan berat istilahnya LHR tinggi, itu memang kita rigit,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk jalan kota dan lingkungan yang jarang dilewati tonase berat akan dilakukan dengan metode hotmix.
“Tapi kalau jalan-jalan kota jalan-jalan lingkungan yang jarang dilewati tonase berat itu cukup dengan hotmix,” tuturnya.
Time7Newss.com (ADV).