Foto : Wali Kota Metro dr.Wahdi,Sp.OG (K),.MH saat memberikan sambutan sekaligus membuka Rakor penguatan Tim Pendamping Keluarga.
Time7Newss.com, Kota Metro.
Wali Kota Metro dr.Wahdi,Sp.OG (K),.MH menuturkan sejak tahun 2022 Pemkot Metro telah menetapkan Tim Pendamping Keluarga (TPK), keluarga beresiko stunting melalui keputusan Wali Kota Metro.
Hal ini disampaikan Wali Kota Wahdi saat memberikan sambutan sekaligus membuka Rapat koordinasi Penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kota Metro Tahun 2023, bertempat di Gedung Serbaguna IAIN Metro, Selasa (07/11/2023).
“Percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi diantara Kementerian/lembaga, Pemerintah daerah, Kabupaten/Kota, Pemerintah desa dan pemangku kepentingan,” ucap Wahdi.
Lebih lanjut, Wahdi menjelaskan hal tersebut menindaklanjuti Perpres Nomor 72 tahun 2021.
“Tim yang terdiri dari (3) tiga unsur yaitu tenaga kesehatan, Kader PKK dan Kader KB diharapkan dapat menjalankan fungsi strateginya dalam mencegah terjadinya kasus stunting di Kota Metro melalui pendampingan terhadap sasaran yang ditetapkan,” ujar Wahdi.
Wahdi menuturkan Tim pendamping keluarga berkumpul dalam rangka penguatan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi dan meningkatkan koordinasi agar tugas yang diemban dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
“Tentunya kedepan Pemerintah Kota Metro akan meningkatkan keterlibatan pihak-pihak yang memiliki potensi untuk mendukung program percepatan penurunan stunting, selain meningkatkan peran generasi muda melalui perencanaan keluarga berkualitas, diperlukan peningkatan sinergi dan kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Kota Metro,” ungkap Wahdi.
Dalam hal ini, Wali Kota Wahdi memaparkan secara nasional target prevelensi stunting harus dicapai ditetapkan sebesar 14% (empat belas persen) pada tahun 2024.
“Data terakhir menunjukkan angka prevalensi stunting Kota Metro sudah berada di angka 10,4 dan berhasil melampaui target tersebut. Keberhasilan tersebut jangan sampai membuat kita lengah dan harus bisa memperkuat hasil, tentu kita semua harus bisa memahami dan mengetahui tugas dan fungsi TPK upaya-upaya percepatan penurunan stunting harus lebih ditingkatkan agar Kota Metro dapat benar-benar terbebas dari stunting,” pesan Wahdi sekaligus membuka Rakor penguatan TPK Kota Metro.
Sementara itu, Rektor IAIN Metro Prof.Dr.Hj.Siti Nurjanah,M.Ag.,PIA saat diwawancarai time7newss.com, ia mengatakan generasi emas harus dipersiapkan dengan upaya menjadikan generasi yang tangguh, generasi yang hebat.
“Generasi-generasi Z ini memang harus punya bekal yang kuat untuk menghadapi Indonesia emas 2045, Tentunya saya sangat mendukung kegiatan ini, kebetulan saya juga konsen di bidang transgender dan anak, sehingga ini menjadi program bersama,” ujarnya.
Siti Nurjanah mengungkapkan pihaknya mempunyai produk yang dihasilkan oleh mahasiswa salah satunya UMKM.
“Produk yang sudah dihasilkan oleh mahasiswa salah satu UKM kita yang masuk finalis untuk menghasilkan produk pendamping ASI yang namanya BTS,” tuturnya.
Selain itu, Rektor IAIN Metro menyampaikan mahasiswa sangat berperan dalam bidang tersebut.
“Saya pikir, mahasiswa sangat berperan dan kita terus mendorong mahasiswa melakukan program ini, kita punya jurusan biologi yang juga konsen dalam bidang ini, sudah kita lakukan sosialisasi dan kemudian kita coba terus lakukan baik itu online maupun offline,” pungkasnya.
Rakor tersebut dihadiri Wali Kota Metro, Ketua Komisi II (dua) DPRD Kota Metro, Kepala OPD dilingkungan Pemkot Metro, Ketua TP PKK Kota Metro, Para Rektor Perguruan Tinggi se-Kota Metro, Narasumber Penguatan TPK Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni UMM Dr.Eva Rolia,MT. Camat se-Kota Metro, Kapuskes se-Kota Metro, Penyuluh KB, Ketua TP PKK Kecamatan se-Kota Metro.
Time7Newss.com (ADV).
