“Kami melakukan monitoring harga setiap hari di empat pasar utama, yaitu Pasar Kopindo, Pasar Tejo Agung, Pasar Margorejo, dan Pasar Sumbersari. Data yang kami kumpulkan merupakan rata-rata harga tingkat eceran dari pedagang di pasar-pasar tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Pemkot juga menggelar berbagai upaya pengendalian inflasi seperti inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan agen, penyelenggaraan pasar murah melalui program Agro bahagia, serta gerakan menanam yang telah dilaksanakan pada beberapa tanggal tertentu di bulan Januari dan Februari.
“Kami juga terus melakukan penjajakan kerja sama antar daerah untuk memastikan pasokan tetap terjaga,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sekda Kota Metro menegaskan pentingnya koordinasi dalam menjaga ketersediaan bahan pokok, khususnya LPG 3 kg.
“Kami telah berkoordinasi dengan Koordinator Wilayah Agen LPG Kota Metro untuk memastikan bahwa penyaluran gas dilakukan sesuai aturan PT Pertamina Patra Niaga. Kami juga mengimbau pangkalan LPG agar menjual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan dalam SK Gubernur Lampung,” jelasnya.
Evaluasi kebijakan juga telah dilakukan, termasuk monitoring harga minyak goreng Minyakita yang sempat melebihi HET dan pemantauan ketersediaan LPG 3 kg.
Sebagai langkah ke depan, Pemerintah Kota Metro akan terus memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Forkopimda dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan.
“Kami akan terus melaksanakan kebijakan pengendalian inflasi sesuai arahan Presiden Republik Indonesia. Program seperti gerakan menanam, optimalisasi lahan pekarangan, bantuan alat pertanian, serta penyelenggaraan pasar murah akan terus kami tingkatkan,” tegasnya.
Selain itu, Pemkot juga akan memperkuat koordinasi dengan agen dan distributor di Kota Metro serta menjalin kerja sama baru dengan daerah lain. “Harapan kami, langkah-langkah ini dapat menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Metro,” pungkasnya.
Time7Newss.com (Red).