Foto : Serap Aspirasi, KOMSOS Babinsa Koramil 411-05/Punggur Sertu Mulyono.
Time7Newss.com, Kota Metro.
Dalam melaksanakan tugas menyerap aspirasi maupun mendeteksi persoalan-persolan di masyarakat binaan, sesekali Babinsa saat melakukan Komunikasi Sosial (Komsos) menyelipkan filosoi-filosofi hikmah yang bisa menambah ilmu pengetahuan bermakna.
Seperti yang dilaksanakan oleh Babinsa Koramil 411-05/Punggur Sertu Mulyono saat melakukan Komsos di Dusun 2 Kp.Kota Gajah Kec. Kota Gajah Kab. Lamteng. Sabtu (03/05/2025)
Sambil bersenda gurau bersama Turino yang sesekali mengasah sabit tuanya, Sertu Mulyono mulai menceritakan filosofi sebuah arit kepada Turino, Darman dan Bu Lasni.
“Sabit yang pak Turino pegang itu memiliki dua sisi, yaitu sisi mata yang tajam dan sisi tumpul,” ucap Sertu Mulyono.
“Dengan adanya sisi yang tajam tersebut maka pak Turino bisa memotong, mengiris ataupun menebas sesuai keinginan. Jika dilakukan dengan tepat, hasil potongan, irisan dan tebasan sudah tentu dapat menghasilkan sesuatu yang kita inginkan. Sebaliknya, jika kita gunakan bagian sisi yang tumpul, hasilnya dapat kita tebak, tentulah tidak maksimal karena sisi yang tumpul bukan untuk mengiris, memotong dan menebas,” lanjutnya.
“Bagi orang-orang yang dikaruniakan akal dan fikiran, suatu keharusan bagi pemilik sabit untuk tetap mengasah sisi tajamnya agar terus bermanfaat. Jika secara rutin pak Turino mengasahnya maka hari demi hari akan semakin tajam,” tambahnya.
“Lalu bagian yang tidak tajam atau yang tumpul, itupun harus tetap terjaga, kenapa, karena sisi tumpul itulah yang menjaga sisi yang tajam, sabit bersisi tajam sudah pasti sangat tipis, nah yang bagian tumpul itu akan menjaga bagian yang tipis agar tidak mudah patah,” jelasnya.
“Saya gambarkan bahwa sisi tajam adalah kemampuan diri kita, manfaatkanlah, dan bagian tumpul adalah kekurangan diri kita, maka itu adalah bahan instrospeksi diri yang menjadikan kita dijauhi oleh sifat sombong, sisi tumpul yang bermakna kekurangan diri ini sebenarnya adalah pelindung sisi tajam agar tidak mudah patah, dengan kata lain banyak diantara kita yang terlena akan ketajaman sehingga menjadi sombong dan pada akhirnya membawa kepada kefatalan dan kerugian, lihatlah, banyak disekitar kita yang sudah jatuh justru karena kepintarannya, hal itu disebabkan ia tidak menggunakan sisi kekurangan untuk mengerem perbuatan dan tindakannya,” pungkas Sertu Mulyono.
Time7Newss.com (DL)