Foto : Iuran JKN ditanggung Pemerintah, Mispani Tak Khawatir Biaya Cuci Darah.
Time7Newss.com, Kota Metro.
Mispani (49), seorang pekerja harian lepas yang sudah tiga tahun terakhir ini menderita gagal ginjal. Mispani, yang tinggal di Kabupaten Lampung Timur, mengungkapkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat.
“Saya sudah mulai menjalani proses cuci darah sejak tahun 2022 di RSUD Jendral Ahmad Yani, Kota Metro,” ujar Mispani saat diwawancarai pada Rabu (07/08/2024).
Mispani merasa bersyukur karena biaya cuci darahnya bisa ditanggung oleh Program JKN.
Ia menjelaskan bahwa biaya perjalanan dari Lampung Timur ke Kota Metro cukup menguras kantongnya, apalagi jika biaya cuci darahnya tidak ditanggung oleh JKN. Biaya untuk cuci darah memang sangat tinggi.
“Dengan kondisi saya yang harus rutin cuci darah, tentu saja sangat mengkhawatirkan, terutama mengingat keadaan fisik saya yang sudah tidak memungkinkan untuk bekerja terlalu berat. Namun, saya berusaha untuk tetap kuat,” ungkap Mispani.
Ia juga menceritakan bahwa ia harus menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu dan ini harus dilakukan seumur hidup.
Terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari Pemerintah Kabupaten Lampung Timur sejak tahun 2014, Mispani menjelaskan bahwa ia sudah beberapa kali menggunakan JKN untuk berobat, termasuk untuk istrinya.
Karena itulah, ketika harus dirujuk ke rumah sakit dan menjalani cuci darah, ia tidak terlalu khawatir dengan biaya yang harus dikeluarkan.
“Saya terdaftar sebagai peserta PBI dari pemerintah, namun pelayanan yang diberikan di RSUD Jenderal Ahmad Yani, Kota Metro, tidak membedakan antara pasien JKN dan pasien yang membayar sendiri. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah banyak membantu saya dan keluarga,” puji Mispani.
Mispani juga menyampaikan bahwa sebagai pekerja harian lepas, jika dirinya dan keluarganya tidak terdaftar sebagai peserta JKN, akan sangat sulit bagi mereka untuk berobat, bahkan untuk membiayai cuci darah pun mungkin tidak terjangkau tanpa menjadi peserta JKN.
“Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan dan rumah sakit rujukan yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN. Saya memiliki kesan yang sangat baik terhadap Program JKN dari BPJS Kesehatan. Harapannya, semoga Program JKN bisa semakin baik, pelayanannya terus meningkat agar semua masyarakat merasa nyaman saat berobat,” tutup Mispani.
Mispani juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang telah membayarkan iuran JKN miliknya, ia juga bersyukur bahwa Kabupaten Lampung Timur telah meraih Universal Health Coverage (UHC).
Dengan adanya UHC, tidak hanya Mispani yang dapat mengakses layanan kesehatan yang diperlukan, tetapi seluruh Masyarakat juga dapat terlindungi dalam menghadapi risiko kesehatan yang tak terduga tanpa harus memikirkan biaya yang besar.
Time7Newss.com (ADV).