Foto : Plt. Camat Metro Selatan, Dedy Hasmara saat diwawancarai di ruang kerjanya.
Time7Newss.com, Kota Metro.
Upaya Pemerintah Pusat dalam dalam mendorong kemandirian ekonomi rakyat di tingkat kelurahan memasuki babak baru. Empat Koperasi Merah Putih (KMP) kini resmi terbentuk dan aktif di wilayah Kecamatan Metro Selatan.
Pembentukan koperasi ini merupakan bagian dari strategi penguatan ekonomi kerakyatan yang disusun terstruktur dari tingkat bawah, dengan sinergi lintas sektor pemerintah.
Pelaksana Tugas (Plt.) Camat Metro Selatan, Dedy Hasmara dalam keterangannya menyampaikan bahwa seluruh kelurahan di wilayah Metro Selatan kini telah memiliki koperasi Merah Putih yang sah secara hukum dan aktif secara operasional.
“Pengurus Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan Kecamatan Metro Selatan sudah terbentuk. Kelurahan Margorejo terbentuk pada 9 Mei 2025, dihadiri 13 orang. Margodadi pada 4 Mei dengan 13 peserta, Rejomulyo 6 Mei dengan 8 peserta, dan terakhir Sumbersari pada 5 Mei dengan 11 peserta. Semuanya sudah memiliki badan hukum,” kata dia saat dikonfirmasi awak media di kantornya, Kamis (13/6/2025).
Koperasi Merah Putih ini dibentuk melalui keputusan masing-masing Lurah, dengan pembentukan kepanitiaan yang melibatkan tokoh masyarakat, pelaku usaha lokal, dan dukungan teknis dari Dinas Koperasi dan UMKM.
Tujuannya adalah menciptakan badan usaha milik warga yang mampu menjadi pilar ekonomi sekaligus instrumen distribusi keadilan ekonomi di tingkat kelurahan.
“Kami libatkan semua unsur, dan pendampingan dari Dinas Koperasi dan UMKM juga berjalan baik. Ini bukan koperasi biasa, tetapi koperasi strategis yang akan kita dorong jadi lokomotif ekonomi lokal,” ujar Dedy.
Dedy menegaskan bahwa pendanaan awal koperasi berasal dari kombinasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang dialokasikan khusus untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis kelurahan.
“Siapa pun warga yang memenuhi persyaratan bisa menjadi anggota, sesuai AD/ART koperasi. Tidak eksklusif, ini untuk semua warga,” tambahnya.
Tidak hanya fokus pada simpan pinjam, KMP di Metro Selatan dirancang sebagai koperasi multifungsi. Beberapa unit usaha yang dikembangkan meliputi toko sembako, jasa logistik, pembiayaan UMKM, hingga pelayanan kesehatan seperti klinik dan apotek.
“Bidang usahanya beragam. Jadi, kami tidak ingin koperasi ini hanya menjadi tempat pinjam-meminjam uang, tapi juga pusat distribusi kebutuhan pokok, penguatan UMKM, bahkan layanan dasar seperti kesehatan,” bebernya.
Meski secara umum pembentukan koperasi berjalan lancar, Dedy mengakui bahwa kendala administratif, khususnya dalam urusan notaris, sempat menjadi hambatan awal. Namun berkat kerja sama lintas instansi dan kelancaran koordinasi, semua hambatan itu berhasil diatasi dalam waktu relatif singkat.
“Biasanya notaris jadi kendala. Tapi alhamdulillah di Metro Selatan semua prosesnya cepat dan lancar. Ini membuktikan bahwa niat baik bisa dipercepat dengan kerja kolaboratif,” paparnya.
Pemerintah Kecamatan Metro Selatan berharap koperasi ini bukan sekadar simbol, tapi benar-benar menjadi alat penggerak ekonomi rakyat. Melalui KMP, harga-harga kebutuhan pokok di tingkat lokal diharapkan lebih stabil, akses pembiayaan lebih terbuka, dan roda ekonomi warga semakin mandiri tanpa terlalu bergantung pada intervensi pusat.
“Harapan kami, koperasi ini bisa mendorong ekonomi warga, buka lapangan kerja, dan jadi tempat warga menggantungkan harapan secara sehat dan berkelanjutan. Jangan sampai koperasi hanya ada di papan nama,” tutup Dedy.
Dengan terbentuknya empat koperasi Merah Putih di Metro Selatan, wajah baru pemberdayaan ekonomi di tingkat kelurahan resmi dimulai. Tinggal menunggu waktu dan konsistensi dalam pengelolaan, agar cita-cita besar tentang kemandirian ekonomi rakyat benar-benar terwujud dari Metro Selatan untuk seluruh Metro.
Time7Newss.com (Red)