Foto : Ketua Rumah Bangsa Gus Bendot, Sekjen Sujono dan jajarannya saat persiapan Deklarasi dan Konsolidasi.
Time7Newss.com, Kota Metro.
Pra Persiapan Deklarasi dan Konsolidasi Rumah Bangsa Gus Bendot se-Kota Metro dalam rangka pemenangan Capres-cawapres 02 Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka dengan menggelar Jaranan mengusung tema “Njaran Menuju Indonesia Emas” , yang akan berlangsung pada hari Minggu tanggal 7 Januari 2024 bertempat di Jalan Lukman Tanjung Kecamatan Metro Pusat Kota Metro.
Persiapan tersebut ditinjau langsung oleh Ketua Rumah Bangsa Gus Bendot (Adit Iskandar), Sekjen Sujono dan segenap jajarannya. Sabtu (6/01/2024).
Adapun perhelatan kegiatan Deklarasi dan Konsolidasi Rumah Bangsa Gus Bendot esok hari (7/1/24). Bakal dihadiri ratusan bahkan ribuan relawan dan simpatisan Capres dan Cawapres 02 Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka, dari Kota Metro, Lampung Tengah, Lampung Timur dan Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung.
Ketua Rumah Bangsa Gus Bendot, Adit Iskandar melalui Sekjen Sujono didampingi ketua pelaksana jaranan Agus Kurniawan, Ia menuturkan persiapan deklarasi dan konsolidasi sudah 97 persen melampaui target rencana yang telah dipersiapkan.
“Pra persiapan Deklarasi dan Konsolidasi Rumah Bangsa se-Kota Metro telah mencapai 97 persen, tentunya ini berkat kesigapan, kegigihan para relawan dan simpatisan pemenangan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka yang antusias dalam pelaksanaan deklarasi esok hari,” ujar Sujono.
Selain itu, Sujono menjelaskan, RUMAH BANGSA adalah sebuah gerakan atau program rekondisi bagi masyarakat, yang merupakan wadah seni budaya Indonesia.
“Konsep rumah bangsa suatu konsep bebas sara (tanpa memandang suku, agama, ras, dan antar golongan), serta lebih mengedepankan Nasionalisme untuk NKRI Harga Mati, Rumah Bangsa mengedepankan rasa toleransi, disiplin, Bhineka Tunggal Ika, sebagai bagian dari keragaman di negeri kita tercinta INDONESIA,” tuturnya.
Masih diungkapkan Sujono, Ia mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menghadiri dan menyaksikan hiburan rakyat Njaranan yang memiliki sebuah filosofi tersendiri.
“Njaran atau kuda lumping memiliki filosofinya tersendiri. Kuda, yang dalam Bahasa Jawa disebut jaran, memiliki makna berani, pantang menyerah, dan kuat. Hal inilah yang harus ada dalam diri setiap manusia sebagai bekal hidup,” ungkapnya.
Sujono menyebutkan terlepas dari hal mistis atau tarian yang atraktif, tari tradisional merupakan salah satu bagian dari kearifan lokal yang harus kita jaga kelestariannya.
“Tentunya sangat penting dalam setiap sendi kehidupan dan berbudaya dalam menjunjung kearifan lokal dan melestarikan budaya Nusantara,” pungkasnya.
Time7Newss.com (ADV).